Jakarta — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut Indonesia memiliki “senjata” yang dianggap lebih mematikan dibandingkan Sejjil, rudal balistik milik Iran yang sempat digunakan dalam serangan ke Israel beberapa waktu lalu.

Namun, senjata yang dimaksud bukanlah rudal, melainkan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah.

“Ini (CPO) bisa dijadikan senjata. Lebih ampuh daripada Sejjil dari Iran. Kalau Sejjil pukulannya hanya lima hari sampai satu minggu ke Israel, CPO bisa tiap detik serangannya,” ungkap Amran dalam Rakornas Kadin Bidang Koperasi dan UMKM di Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (20/8).

Amran menjelaskan, kekuatan CPO terletak pada kendali pasokan global. Indonesia saat ini tercatat sebagai pemasok CPO terbesar di dunia.

“Pasokan CPO kita mencapai 60 persen. Bahkan, 28 persen dari pasokan Malaysia juga berasal dari Indonesia. Jadi total 80 persen pasokan CPO dunia ada di tangan kita. Coba bayangkan kalau kita hentikan satu minggu saja, dunia bisa geger,” tegasnya.

Ia menambahkan, ketika harga dunia naik, Indonesia bisa meningkatkan ekspor CPO. Sebaliknya, jika harga turun, CPO dapat dialihkan menjadi biofuel seperti solar, mirip dengan strategi Brasil dalam mengelola gula dan etanol.

Menurut Amran, sektor pertanian menjadi salah satu kekuatan besar yang dimiliki Indonesia selain sumber daya alam. Salah satunya adalah nikel, yang cadangannya mencapai 52 persen dari total dunia.

“Kita punya 52 persen cadangan nikel. Kalau ini kita hilirisasi menjadi baterai mobil, maka dunia akan heboh. Kita bisa mengatur ini dunia,” pungkasnya.