Jakarta – Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan, Irjen (Purn) Safaruddin, mengingatkan calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Inosentius Samsul, agar tidak bersikap berseberangan dengan DPR ketika nanti resmi menjabat.

Safaruddin menegaskan bahwa Inosentius merupakan calon hakim konstitusi yang diusulkan oleh DPR untuk menggantikan Arief Hidayat yang akan memasuki masa pensiun.

“Maksud saya, bapak punya keyakinan kuat, keteguhan, betul-betul bukan membela sembarangan di DPR. Tapi jangan lupa, bapak dipilih dari DPR, jangan kembali menghantam DPR, Pak,” ujar Safaruddin dalam fit and proper test calon hakim konstitusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/8).

Menurut Safaruddin, ada kecenderungan sejumlah hakim yang dipilih DPR justru lupa asal usul ketika sudah duduk di kursi hakim konstitusi. Ia pun meminta Inosentius tetap konsisten dan teguh dalam menjalankan tugas.

“Kadang-kadang nanti di sana ada pengaruh kiri kanan, bapak bisa goyang. Saya minta bapak tetap teguh dalam pendirian menghadapi hakim-hakim lain,” tambahnya.

Dalam pemaparan visinya, Inosentius juga menyinggung pandangan terkait proses legislasi di DPR. Ia menyatakan tidak setuju dengan anggapan bahwa semua produk hukum yang dilahirkan DPR selalu buruk.

Menurutnya, ada sebagian kalangan yang merasa pendapatnya selalu benar dan menilai DPR tidak pernah menghasilkan undang-undang berkualitas.

“Merdeka yang saya maksud adalah bebas dari pengaruh atau intervensi pihak manapun. Bebas dari asumsi bahwa pendapat kalangan tertentu selalu benar, dan DPR selalu melahirkan produk hukum yang tidak berkualitas,” kata Inosentius.

Sebagai informasi, pengisian sembilan kursi hakim MK melibatkan tiga lembaga, yakni DPR, Presiden RI, dan Mahkamah Agung. Masing-masing lembaga memiliki kewenangan untuk mengajukan tiga nama.

Saat ini, tiga hakim konstitusi yang diusulkan DPR adalah Guntur Hamzah, Arsul Sani, dan Arief Hidayat.