Jakarta — Sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam penanganan korban kecelakaan, Jasa Raharja menegaskan komitmennya melalui kegiatan Polantas Menyapa – Retrospeksi Korban Kecelakaan Lalu Lintas. Acara ini menjadi momen untuk mengenang para korban sekaligus mengingatkan pentingnya membangun budaya keselamatan di jalan raya.
Hingga Juli 2025, Jasa Raharja telah menyalurkan santunan kepada 87.904 korban kecelakaan dengan total nilai mencapai Rp1,825 triliun. Data tersebut menjadi pengingat bahwa meskipun angka kecelakaan lalu lintas menunjukkan tren menurun, satu kejadian dapat menelan lebih dari satu korban.
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menegaskan bahwa pencegahan melalui kepatuhan dan budaya tertib berlalu lintas tetap menjadi prioritas utama.
“Kami dari Jasa Raharja mengharapkan kegiatan Retrospeksi Korban Kecelakaan Lalu Lintas ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi momen refleksi untuk kita belajar dari peristiwa kecelakaan lalu lintas yang sering kali berujung pada jatuhnya korban jiwa, penderitaan berkepanjangan, dan kerugian besar bagi masyarakat,” ujar Dewi.
Momen refleksi semakin kuat ketika penyandang disabilitas turut menyampaikan suara mereka di hadapan para tamu undangan. Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Norman Yulian, berharap kegiatan ini memberikan semangat baru bagi jutaan penyandang disabilitas di tanah air.
“Penyandang disabilitas di Indonesia saat ini berjumlah lebih dari 10 juta orang. Salah satu penyumbang terbesar berasal dari korban kecelakaan, termasuk lalu lintas. Saya berterima kasih karena mereka diberikan bantuan agar bisa mandiri dan lebih percaya diri. Saya berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan di tahun berikutnya,” ucap Norman.
Salah satu kisah datang dari Sabrina Nadya Oktaviani, korban kecelakaan yang kehilangan tangan kanannya.
“Waktu kecelakaan, teman saya kehilangan kendali motor dan saya terlempar hingga tangan kanan harus diamputasi. Saya bersyukur pengurusan klaim Jasa Raharja dipermudah dan tidak memberatkan. Sampai sekarang manfaatnya masih saya rasakan, seperti hari ini saya mendapatkan tangan palsu yang cukup nyaman digunakan,” ungkap Sabrina.
Dalam kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryo Nugroho menyampaikan rasa prihatin sekaligus apresiasi atas kerja sama dalam menekan angka kecelakaan.
“Acara Retrospeksi ini sangat tepat untuk mengenang dan merenungkan betapa sedihnya ketika melihat korban kecelakaan, baik luka maupun meninggal dunia. Saya memohon maaf karena masih banyak peristiwa kecelakaan lalu lintas. Saya sangat prihatin, tapi saya minta semua tetap semangat untuk menatap masa depan,” kata Agus.
Dengan refleksi dari para korban, dukungan lembaga, serta komitmen komunitas, kegiatan Polantas Menyapa – Retrospeksi Korban Kecelakaan Lalu Lintas diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bersama, bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam menciptakan jalan raya yang lebih aman dan berkeselamatan.