Jambi – Pemerintah Kota Jambi menggelar Festival Layang-Layang dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Kegiatan ini berlangsung meriah di Kelurahan Penyengat Rendah, di tepi Sungai Batanghari yang mulai mengering. Terlihat warga memadati area pasir berwarna cokelat di pinggiran sungai untuk menyaksikan atraksi puluhan layang-layang yang menghiasi langit.
Festival ini diikuti oleh 78 peserta dengan berbagai bentuk dan warna layang-layang. Namun, perhatian publik tertuju pada sebuah layang-layang berwarna dominan hitam berukuran sekitar 3 meter dengan ekor sepanjang 16 meter bertuliskan pesan tegas: “Tolak Stockpile PT. SAS”. Layang-layang ini diterbangkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jambi bersama Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) sebagai simbol perlawanan terhadap kerusakan lingkungan yang diduga disebabkan oleh aktivitas PT. SAS.
Direktur WALHI Jambi, Oscar Anugrah, menjelaskan bahwa partisipasi ini merupakan bentuk dukungan masyarakat untuk memeriahkan kegiatan Pemkot Jambi sekaligus mengingatkan pemerintah daerah agar berpihak pada kepentingan rakyat.
“Layang-layang ini adalah simbol suara rakyat. Kami ingin mengingatkan Pemkot Jambi agar memikirkan nasib warga yang tinggal di sekitar stockpile batu bara PT. SAS. Di momentum kemerdekaan ini, kita memang sudah bebas dari penjajahan asing, tetapi rakyat belum merdeka dari ancaman lingkungan yang kotor dan merusak kesehatan. Kami mendesak Gubernur dan Wali Kota Jambi untuk tegas berpihak kepada rakyat, bukan pada pemodal perusak lingkungan,” tegas Oscar.