Pada bulan Juni, SpaceX juga mengalami kegagalan lain ketika kendaraan yang dipersiapkan untuk Penerbangan 10 meledak di landasan uji Starbase, yang memaksa perusahaan beralih ke wahana lain.
Namun, booster tahap pertama, Super Heavy, menunjukkan perkembangan positif. Pada uji coba ke-7 dan ke-8, booster ini berhasil kembali ke Starbase dan ditangkap oleh lengan menara peluncuran secara dramatis.
Pada uji coba ke-9, SpaceX mencatat kemajuan penting dengan mengoperasikan kembali booster tersebut untuk pertama kalinya. Beberapa eksperimen dilakukan, termasuk membawa booster kembali ke Bumi dengan sudut yang berbeda, menargetkan pendaratan di Teluk Meksiko.
Meskipun Super Heavy tidak mendarat dengan utuh dan meledak saat tahap akhir penurunan, tujuan uji coba ke-10 mirip dengan uji coba sebelumnya. SpaceX berencana untuk melakukan eksperimen seperti manuver pendaratan terkendali yang hemat bahan bakar.
Peluncuran ini tampaknya berjalan sesuai rencana, termasuk pendaratan terkendali Super Heavy di Teluk Meksiko sekitar tujuh menit setelah diluncurkan. Bagian atas roket berhasil terpisah dan mencapai trajektori suborbital yang direncanakan. Setelah itu, Ship melepaskan delapan versi dummy satelit internet Starlink, yang sebelumnya tidak berhasil dalam tiga uji coba sebelumnya.
“Sebagai catatan, kami berada pada lintasan suborbital,” ujar juru bicara SpaceX, Dan Huot, dalam siaran langsung. “Satelit-satelit ini, dalam lintasan suborbital yang sama, akan terbakar habis sepenuhnya,” lanjutnya.