Di sisi lain, lebih dari 1.000 bangunan di Zeitoun dan Sabra, Gaza City, Jalur Gaza, telah hancur total sejak Israel melancarkan serangan pada 6 Agustus lalu. Pertahanan Sipil Palestina melaporkan bahwa ratusan orang masih terperangkap di bawah reruntuhan akibat serangan yang terus berlangsung. Terblokirnya akses jalan dan serangan yang bertubi-tubi menghambat operasi penyelamatan serta distribusi bantuan.

"Dalam situasi ini, kami sangat khawatir karena tim lapangan tidak mampu mengatasi intensitas serangan Israel yang terus berlangsung," demikian pernyataan resmi dari Pertahanan Sipil, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera. Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza, baik di utara maupun selatan, dan warga sipil tetap menjadi korban di rumah, tempat penampungan, serta kamp pengungsian.