WASHINGTON – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan tanggapannya atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berencana mengakui Palestina sebagai negara. Trump menilai langkah tersebut tidak memiliki bobot signifikan di tengah situasi yang masih memanas di Gaza.
“Dia orang yang sangat baik, saya menyukainya, tetapi pernyataan itu tidak berbobot,” ujar Trump kepada awak media, menanggapi pengumuman Macron yang disampaikan sehari sebelumnya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (26/7/2025).
Pernyataan Trump muncul usai Macron menyatakan bahwa Prancis secara resmi akan mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada bulan September mendatang.
Trump Salahkan Hamas Soal Gagalnya Gencatan Senjata
Selain mengomentari Macron, Trump juga menyoroti kebuntuan perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi di Doha, Qatar. Menurutnya, Hamas tidak memiliki itikad baik dalam menyepakati kesepakatan damai.
“Sayang sekali. Hamas sebenarnya tidak ingin membuat kesepakatan. Saya pikir mereka ingin mati,” tegas Trump.
Diketahui, tim mediator telah melakukan perundingan intensif selama lebih dari dua pekan. Namun, negosiasi tersebut menemui jalan buntu hingga akhirnya delegasi AS memilih menarik diri dari proses tersebut.
Netanyahu Tarik Delegasi, Tapi Tetap Dukung Kesepakatan
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen terhadap upaya perdamaian meskipun telah menarik para negosiator dari Doha.
Trump kembali menyalahkan Hamas atas situasi tersebut. Ia mengatakan, “Sekarang kita hanya punya sandera terakhir, dan mereka tahu apa yang terjadi setelah kita mendapatkan sandera terakhir.”