Pada tahap pertama 2025, PNM berhasil menghimpun dana sebesar Rp1 triliun sebagai bagian dari program senilai total Rp6 triliun. Obligasi ini terbagi dalam tiga seri, yakni:
– Seri A: tenor 370 hari, dengan kupon 6,25% per tahun.- Seri B: tenor 3 tahun, dengan kupon 6,65% per tahun.- Seri C: tenor 5 tahun, dengan kupon 6,85% per tahun.
Selain obligasi, PNM juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Orange dengan nilai Rp1,75 triliun sebagai bagian dari program senilai total Rp10 triliun. Sukuk ini mendukung pembiayaan syariah dengan dampak sosial yang terukur, dan terbagi dalam tiga seri:
– Seri A: tenor 370 hari, indikasi bagi hasil 6,25% per tahun- Seri B: tenor 3 tahun, indikasi bagi hasil 6,65% per tahun- Seri C: tenor 5 tahun, indikasi bagi hasil 6,85% per tahun.
Sambutan Positif Pasar
Penerbitan ini mendapat sambutan positif dari pasar dan memperoleh peringkat tertinggi dari PEFINDO: idAAA untuk obligasi dan idAAAsy untuk sukuk. Peringkat ini mencerminkan prospek keuangan yang stabil dari PNM, meskipun diterbitkan di tengah ketidakpastian geopolitik global.
Orange Bonds PNM juga didukung oleh Impact Investment Exchange (IIX), yang merupakan bagian dari Orange movement, dalam menghubungkan investor dan membangun pasar modal sosial.
Arief mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan sebagai modal kerja untuk program PNM Mekaar.
Sedangkan hasil sukuk dialokasikan untuk pembiayaan PNM Mekaar Syariah, dengan melibatkan sejumlah Penjamin Pelaksana Emisi Efek Terkemuka. Mulai dari PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, hingga PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.