Jakarta — Ketegangan antara Iran dan Israel yang mencapai puncaknya dalam konflik yang kini dikenal sebagai “Perang 12 Hari” telah memunculkan kekhawatiran baru.
Mungkinkah perang ini memicu konflik berskala global atau Perang Dunia III?
Menanggapi pertanyaan tersebut pakar politik Timur Tengah dan hubungan internasional dari Queen Mary University of London Christopher Phillips memberikan prediksinya secara eksklusif kepada CNN Indonesia.
Menurutnya, meskipun masyarakat global saat ini memang lebih khawatir terhadap pecahnya konflik, kemungkinan terjadinya Perang Dunia masih sangat kecil.
“Sebenarnya saya tidak pernah berpikir bahwa konflik ini akan berubah menjadi Perang Dunia Ketiga,” ujarnya.
Dunia Multipolar
Phillips menjelaskan bahwa dunia saat ini telah meninggalkan era unipolar, di mana Amerika Serikat menjadi kekuatan dominan global.
Kini, dunia bergerak menuju sistem multipolar, dengan negara-negara seperti Rusia, China, dan India semakin berani menantang dominasi Amerika dan menjalankan kepentingan sendiri.
“Sistem global saat ini memang membuat konflik lebih mungkin terjadi,” jelas Phillips.
“Negara-negara besar seperti Rusia, China, dan India tidak lagi terlalu tunduk atau takut terhadap Amerika Serikat. Mereka sekarang lebih percaya diri dan menjalankan agenda sendiri,” ia menambahkan.
Namun demikian, menurutnya, eskalasi menuju perang dunia memerlukan faktor yang jauh lebih besar.
Salah satu faktor utama adalah keterlibatan langsung kekuatan global utama secara militer dalam membela kepentingan masing-masing pihak.