Mendesak pendidikan toleransi dan keberagaman diperkuat di wilayah-wilayah yang rawan ekstremisme agama.
GMKI Cabang Jambi menyerukan bahwa intoleransi tidak boleh dianggap lumrah, tidak boleh dibungkam atas nama budaya lokal, dan tidak boleh dibiarkan terus merajalela di ruang publik kita. Ketika rumah ibadah dijadikan sasaran, dan anak-anak jadi saksi kekerasan, maka yang rusak bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga moral bangsa dan masa depan Indonesia.
“Hari ini kami, GMKI Cabang Jambi, berdiri bukan hanya sebagai mahasiswa, tapi sebagai manusia yang menolak tunduk pada kebencian!, Kami mengecam keras tindakan brutal di Padang! Gereja dirusak, anak-anak trauma, dan negara memilih diam!, Kepada penguasa yang lelah bertindak, kami ingin katakan: kalau kalian tak mampu melindungi rakyat kecil, maka biarkan kami bersuara keras sampai kalian dengar, Kami serukan: lawan intoleransi! Lawan anarki berjubah mayoritas! Dan lindungi setiap rumah ibadah di negeri ini, besar maupun kecil, Bila hari ini kalian diam, besok kalian akan ikut menyaksikan runtuhnya persatuan yang kita banggakan!” GMKI JAMBI tidak akan pernah takut bersuara! GMKI tidak akan pernah berdamai dengan intoleransi!”
Diam Adalah Komplikasi Kejahatan
GMKI Cabang Jambi percaya bahwa diam adalah bentuk persetujuan terhadap kejahatan. Oleh karena itu, kami tidak akan berhenti bersuara. Kami tidak akan tunduk pada ketakutan. Dan kami tidak akan membiarkan generasi anak-anak Indonesia tumbuh dalam ketakutan untuk menyebut nama Tuhannya.