“Dalam karya ini, nama seorang Muslim yang terbunuh dalam pengeboman Israel difiksikan sebagai Muhammad. Lebih dari 200 juta orang di dunia Islam bernama Muhammad,” kata Akgun, mengenai gambar dua sosok yang melayang di langit di atas kota yang dibombardir tersebut.
LeMan juga telah membuat klarifikasi bahwa gambar mereka telah sengaja disalahartikan untuk menyebabkan provokasi.
“Kartunis ingin menggambarkan orang-orang Muslim yang tertindas dengan menggambarkan seorang Muslim yang dibunuh oleh Israel. Dia tidak pernah berniat untuk menghina nilai-nilai agama,” demikian pernyataan LeMan.
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya sementara itu mengatakan di X bahwa polisi telah menangkap kartunis yang bertanggung jawab atas “gambar keji” tersebut serta sejumlah staf termasuk desainer grafis.
Polisi juga telah mengambil alih kantor LeMan di Istiklal Avenue dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa eksekutifnya.
Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc sementara itu telah membuka penyelidikan terhadap majalah dengan alasan LeMan telah menghina agama secara terbuka.
“Tidak ada kebebasan yang memberikan hak untuk menjadikan nilai-nilai suci dari suatu keyakinan sebagai subjek humor jelek. Karikatur atau segala bentuk representasi visual Nabi Muhammad bukan hanya merusak nilai-nilai agama kita tetapi juga merusak perdamaian masyarakat,” katanya di X.
Menanggapi ini, Akgun berujar bahwa serangan hukum terhadap majalahnya “sangat mengejutkan, tapi tidak terlalu mengagetkan.”
Ia menegaskan tindakan tersebut merupakan “pemusnahan” yang “sangat disengaja.”