Jambi – Minggu, 20 Juli 2025. Menyambut seruan hilirisasi kemenyan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Jorgi Pasaribu, pemuda asal Humbang Hasundutan, menyatakan dukungan penuh. Ia menegaskan bahwa langkah hilirisasi tak akan berarti tanpa menghentikan perusakan hutan kemenyan oleh perusahaan besar.
“Bagaimana mungkin kita bicara hilirisasi, sementara pohon-pohon kemenyan terus jadi korban alat berat PT TPL?” ujarnya.
Jorgi menilai bahwa wilayah seperti Parlilitan dan Tarabintang menyimpan potensi besar kemenyan berkualitas tinggi, namun justru jadi ladang eksploitasi.
Ia mendukung penuh seruan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan yang meminta agar PT TPL ditutup demi menyelamatkan hutan adat dan masa depan ekologi Batak.
“Ini bukan sekadar urusan ekonomi, tapi soal kelangsungan identitas dan tanah kelahiran. Hilirisasi harus dimulai dengan menyelamatkan hutan dulu,” katanya.
Jorgi juga mengusulkan agar pemerintah memfasilitasi industri turunan kemenyan di kampung: seperti minyak atsiri, parfum lokal, hingga produk spiritual berbasis tradisi Batak.
“Kami siap bergerak dari kampung. Tapi jangan biarkan kami hanya mewarisi bekas galian dan tanah gundul,” tuturnya.