Jakarta — Kandidat calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, buka suara setelah menjadi sasaran serangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut dirinya “berpenampilan jelek” dan “tidak pintar”.

“Saya sudah mulai terbiasa dengan kenyataan bahwa presiden akan berbicara soal penampilan saya, cara saya bicara, asal saya, siapa saya, semua itu dilakukan hanya untuk mengalihkan perhatian dari perjuangan yang saya bawa,” kata Zohran.

Dalam serangkaian unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut Mamdani sebagai “100 persen komunis gila” usai menang dalam pemilihan primary Demokrat untuk wali kota New York.

Ia juga melempar ejekan segi fisik dan suara terhadap Mamdani yang berusia 33 tahun.

“Zohran Mamdani, Komunis Gila 100 persen, baru saja memenangkan pemilihan primary Demokrat dan sedang dalam perjalanan menuju kursi wali kota. Kami pernah punya kaum Kiri Radikal sebelumnya, tapi ini sudah keterlaluan,” tulis Trump.

Dalam unggahan lainnya, Trump menambahkan, “Dia terlihat jelek, suaranya mengganggu, dia tidak terlalu pintar, dia didukung oleh AOC+3, semuanya bodoh, dan bahkan Senator Palestina kita, Chuck Schumer, yang sedang menjilatnya. Ini momen besar dalam sejarah negara kita!”

Komentar tersebut memicu reaksi dari Mamdani, yang selama ini dikenal sebagai sosialis demokrat dan vokal dalam isu ketidakseimbangan ekonomi serta dukungan terhadap Palestina.

“Saya tidak terkejut dengan komentar seperti ini. Ketika seseorang tidak bisa membantah gagasan, mereka menyerang penampilan,” ujar Mamdani kepada NBC.