Langkah ini disertai pelaksanaan rencana kontinjensi, termasuk koordinasi lintas negara untuk mendukung kelancaran proses evakuasi.
Menlu Sugiono menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah menjalin komunikasi dengan beberapa negara tetangga Iran untuk mempermudah akses WNI melintasi perbatasan.
“Kami juga sudah lakukan komunikasi dengan beberapa negara tetangga Iran, memohon supaya pada saat evakuasi nanti WNI kita diberikan kemudahan melewati perbatasannya karena situasi juga semakin tidak menguntungkan,” jelasnya.
Menurut data dari KBRI Teheran, terdapat 386 WNI yang saat ini tinggal di Iran, dengan sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Qom.
Konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang meletus sejak 13 Juni lalu kian berkecamuk. Serangan demi serangan dilaporkan terus terjadi, mengakibatkan banyak korban jiwa.
Human Rights Activists, sebuah organisasi berbasis di Washington, mencatat sedikitnya 639 orang tewas dan 1.329 lainnya luka-luka akibat serangan yang dilancarkan Israel di wilayah Iran.
Sementara itu, pemerintah Iran belum merilis pembaruan jumlah korban secara resmi. Data terakhir yang diumumkan pada 16 Juni lalu menyebutkan sebanyak 224 orang meninggal dunia dan 1.277 lainnya mengalami luka-luka.
Di tengah situasi yang semakin genting, pemerintah Indonesia berharap ketegangan bisa segera mereda dan keselamatan seluruh WNI di Iran dapat terjaga.
“Kami berharap juga ketegangan ini bisa segera selesai,” pungkas Menlu Sugiono.