“Dengan begitu, perseroan sekarang memiliki fleksibilitas atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan utang vendor,” tutur dia.

Sejak MRA aktif Oktober 2024, Waskita telah menurunkan utang 18,8 persen dari Rp84 triliun menjadi Rp68,14 triliun. Utang vendor jatuh tempo sejak 2022 juga turun hingga 84 persen dari Rp2,1 triliun menjadi Rp340 miliar pada kuartal I 2025.

Wiwi berkata Waskita berfokus fokus menjalankan transformasi perusahaan demi meningkatkan kinerja. Perusahaan itu melakukan transformasi mulai dari kembali pada bisnis inti sebagai kontrak murni, menghindari berbagai proyek investasi, hingga memperkuat tata kelola yang baik secara menyeluruh.

“Kami terus berupaya melakukan semua transformasi tersebut agar Waskita dapat melanjutkan kegiatan usaha secara berkelanjutan. Kemudian mampu berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara,” ucapnya.