Tak berhenti sampai sana, per Rabu (4/6), Trump akhirnya mengeluarkan perintah resmi yang melarang AS menerima visa mahasiswa asing Harvard.

Setelah mengusik Harvard, Trump kini melayangkan bidikannya ke Universitas Columbia.

Universitas Columbia merupakan kampus yang sempat membuat heboh tahun lalu karena mahasiswa pro-Palestinanya protes berhari-hari dengan berkemah di lingkungan institusi.

Setelah ditekan Harvard, Columbia manut untuk ikut berbagai kebijakan pemerintah.

Namun, meski sudah patuh, kini Columbia ikut dalam jajaran Ivy League yang ditargetkan Trump.

Kementerian Pendidikan mengeklaim setelah penyelidikan pada Februari, mereka mendapati bahwa Columbia “gagal secara berarti melindungi mahasiswa Yahudi dari pelecehan yang parah dan meluas di kampus.”

“Dan akibatnya, para mahasiswa tak mendapat akses yang sama terhadap pendidikan yang menjadi hak mereka berdasarkan hukum,” demikian keterangan Kementerian Pendidikan, seperti dikutip NBC News.

Universitas Columbia telah merespons ancaman ini. Kampus menyatakan bahwa pihaknya menyadari kekhawatiran pemerintah dan telah menangani hal tersebut secara langsung dengan akreditor kampus.

“Columbia sangat berkomitmen untuk memerangi antisemitisme di kampus kami. Kami menanggapi masalah ini dengan serius dan terus bekerja sama dengan pemerintah federal untuk mengatasinya,” demikian pernyataan kampus.

Penarikan akreditasi Columbia akan membuat kampus kehilangan akses ke semua pendanaan federal.

(blq/rds)