Bom ini hanya dapat dikirim oleh pesawat pengebom siluman B-2, yang hanya dimiliki oleh militer Amerika. Selain itu, kapal selam AS juga meluncurkan sekitar 30 rudal Tomahawk.

Sejak serangan tersebut, AS telah mengambil sikap tegas terhadap Iran, mendesak Teheran untuk mundur. Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa Trump sedang meminta waktu tambahan untuk mempertimbangkan apakah AS akan terlibat dalam konflik dan mengirimkan pasukannya.

Di tengah kekhawatiran radiasi pasca-serangan terhadap situs nuklir, Iran mengatakan tidak ada tanda-tanda kontaminasi radioaktif di ketiga lokasi tersebut dan tidak ada bahaya bagi penduduk di sekitar.

Langkah militer AS ini diambil lebih dari seminggu setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan situs nuklir dan militer, jenderal top, serta ilmuwan di Iran. Serangan Israel tersebut bertujuan untuk secara sistematis memusnahkan pertahanan udara dan kemampuan rudal ofensif Iran.

Meskipun Trump dan Israel mengklaim adanya ancaman dari Iran yang bisa merakit senjata nuklir, Iran tetap menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.