Jakarta — Ledakan terdengar dan sirene meraung di sejumlah wilayah Israel tengah dan utara, termasuk Tel Aviv, Haifa, Nes Ziona, dan area Rishon Lezion, setelah Iran meluncurkan rentetan rudal pada Minggu (22/6) waktu Iran.

Serangan ini terjadi beberapa jam setelah sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat (AS), menyerang tiga situs nuklir di Iran.

Militer Israel menyatakan telah mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran dan sistem pertahanan mereka sedang beroperasi untuk mencegat ancaman tersebut.

Menurut kantor berita AFP, sebanyak 30 rudal telah diluncurkan dari Iran ke Israel. Bandara Internasional Ben Gurion termasuk di antara lokasi di Israel yang menjadi target serangan Iran.

Seorang presenter di televisi pemerintah Iran mengumumkan serangan rudal baru yang menargetkan Israel, dengan mengatakan: “Gambar langsung yang Anda lihat ini adalah salvo rudal Iran yang baru ditembakkan ke wilayah pendudukan.”

Beberapa visual yang viral di media sosial juga menunjukkan kehancuran dan kerusakan di kota Haifa pasca-serangan Iran.

“Sebelas orang dibawa ke rumah sakit, termasuk satu dalam kondisi cukup parah, seorang pria berusia 30 tahun yang terluka di bagian tubuh bagian atas oleh pecahan peluru,” kutip AFP dari layanan penyelamat Magen David Adom Israel.

Sebelumnya, pada Minggu (22/6), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Negeri Paman Sam telah menyerang tiga situs nuklir Iran: Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Serangan AS menggunakan bom penghancur bunker (bunker-buster) yang dikenal sebagai GBU-57 Massive Ordnance Penetrator, di pabrik pengayaan bahan bakar nuklir Fordo Iran.