Kuok Khoon Hong adalah warga negara Singapura. Menurut catatan Forbes, pria kelahiran 1949 itu mengantongi US$3,8 miliar alias Rp62,1 triliun (asumsi kurs Rp16.348 per dolar AS) pada 2024. Kuok juga merupakan keponakan miliarder Malaysia bernama Robert Kuok.

Meski sudah berusia 75 tahun, Kuok Khoon Hong masih memegang peran penting di Wilmar Group. Ia saat ini berstatus Chairman sekaligus CEO perusahaan yang memperoleh cuan dari kelapa sawit tersebut.

Sawit memang menjadi incaran Kuok Cs sejak awal Wilmar berdiri. Berdasarkan keterangan di situs resmi perusahaan, proyek awal mereka adalah membuka kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Sumatra Barat.

“Kini, Wilmar merupakan salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan operasi hulu di Indonesia, Malaysia, Uganda, Pantai Gading, Ghana, dan Nigeria,” jelas situs Wilmar, dikutip Kamis (19/6).

Bisnis sawit Wilmar di Indonesia berkembang pesat. Mereka menjelma menjadi raksasa di segala lini, mulai dari penyulingan minyak sawit, penggilingan kopra, memproduksi biodiesel, sampai membuat minyak goreng kemasan.

Merek kenamaan, seperti Sania sampai Fortune yang ditemukan di toko ritel adalah buatan Wilmar Group.

Pada 1993, Wilmar menggaet Adani Group dari India untuk melakukan ekspansi bisnis. Kedua perusahaan itu melakukan penyulingan dan memproduksi minyak goreng kemasan di Bangladesh.

Perusahaan milik taipan India bernama Gautam Adani itu kemudian melakukan joint venture dengan Wilmar. Mereka membentuk Adani Wilmar Limited yang sekarang dikenal dengan nama AWL Agri Business Limited.