Jakarta — Tembok lembapĀ memang jadi momok selama musim hujan. Namun ketika hujan sudah jarang turun, kenapa masalah ini tetap ada? Rupanya ada beberapa penyebab tembok lembap dan berjamur selain hujan.
Tembok lembap, bernoda dan berjamur jelas merusak estetika ruangan. Tak hanya itu, masalah tembok lembap dan berjamur juga bisa memicu kerusakan struktur bangunan.
Anggota keluarga Anda sering tidak enak badan atau muncul reaksi alergi? Anda sebaiknya curiga ada jamur tumbuh akibat tembok yang lembap. Jamur yang dibiarkan bisa memicu masalah kesehatan.
Penyebab tembok lembap dan berjamur
Meski tidak hujan, kenapa tembok tetap lembap dan berjamur? Menghimpun informasi dari berbagai sumber, berikut beberapa penyebabnya.
1. Kondensasi
Mulai jarang hujan bukan berarti Anda bisa santai. Kondensasi bisa menjadi biang kerok tembok rumah jadi lembap dan berjamur.
Kondensasi merupakan proses paparan udara hangat di dalam ruangan dengan dinding atau permukaan yang suhunya lebih dingin.
Perbedaan suhu memicu uap air di udara lalu lama-lama terkumpul dan menimbulkan kelembapan pada tembok. Untuk menghindari kelembapan akibat kondensasi, sebaiknya pastikan sirkulasi udara di ruangan lancar.
Anda bisa menggunakan kipas, ventilasi atau exhaust fan.
2. Perubahan suhu ekstrem
Belakangan terjadi perubahan suhu ekstrem antara siang dan malam. Perubahan suhu ini biasanya terjadi selama musim pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau.
Sepanjang siang tembok terpapar suhu panas, kemudian secara ekstrem berganti suhu dingin saat memasuki malam hari. Biasanya cat tembok mulai mengelupas akibat perubahan suhu ekstrem.