Jakarta — Tantangan pengasuhan anak di era digital bukan lagi soal membatasi screen time atau memilih sekolah terbaik. Bagi psikolog Caca Tengker mengatakan kunci tumbuh kembang anak yang sehat tak hanya terletak pada kecerdasan intelektual (IQ), tetapi juga pada kecerdasan emosional (EQ) yang sayangnya kerap diabaikan.
Dia menggambarkan bagaimana anak-anak zaman sekarang tumbuh dalam dunia yang sarat informasi sejak dini, bahkan sebelum mereka cukup dewasa untuk memilah mana yang sesuai dengan usianya.
“Lingkungan sosial mereka tetap membawa banyak informasi yang kadang belum siap mereka terima. Rasa ingin tahu mereka luar biasa. Tiba-tiba tahu joget Velocity, tahu tren TikTok, padahal kita enggak pernah tunjukkan itu semua,” kata Caca saat menjadi pembicara dalam acara Press Launch Susu Formula Cair Bebelac yang digelar di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (19/6).
Ibu dua anak ini memandang bahwa masa kecil anak adalah fondasi pembentukan emosi. Orang tua, kata Caca, harus lebih adaptif dan peka terhadap kebutuhan emosional anak.
Menurut dia, orang tua tidak bisa memaksakan standar lama ke anak yang tumbuh di dunia yang sama sekali baru.
Dia menyebut bahwa anak-anak masa kini tidak hanya perlu dibimbing secara akademik, tetapi juga secara emosional. Hal ini sejalan dengan teori psikologi perkembangan yang menekankan pentingnya pengasuhan responsif, yaitu pola asuh yang mengikuti irama kebutuhan anak, bukan sebaliknya.
“Kita ini bukan sekadar mendidik anak jadi pintar, tapi juga membekali mereka agar bisa memahami diri sendiri, bisa membaca emosi orang lain, dan membangun relasi yang sehat,” tambah Caca.