Jakarta — Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengaki lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dibanding menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang tersebut.
“Enggak lah. Di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi,” ujar Jokowi usai Salat Idul Adha di Solo, Jumat (6/6).
“Saya di PSI saja lah,” imbuhnya.
Respons PSI
Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menyatakan partainya membuka pintu lebar kepada Jokowi jika ingin bergabung menjadi kader dan mencalonkan diri sebagai calon ketua umum.
Hal tersebut disampaikan merespons pernyataan Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI dibanding masuk dalam bursa caketum PPP.
“Seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung dengan PSI. Bagaimana pun PSI adalah rumah Pak Jokowi. Pintu kami terbuka selebar-lebarnya untuk beliau,” kata Andy dalam keterangannya, Senin (9/6).
Andy mengatakan seluruh jajaran PSI juga siap menyambut kedatangan Jokowi jika bergabung kedalam partai yang dipimpin oleh anak bungsunya yaitu Kaesang Pangarep.
Terlebih, kata dia, sejak awal PSI didirikan untuk memberikan dukungan dan meneruskan perjuangan yang telah dibawa oleh Jokowi.
“Dan kami akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi-misi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia,” ujarnya.
PPP tak ambil pusing
Juru Bicara PPP Usman Tokan mengaku tak masalah atas pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang enggan masuk dalam bursa calon ketua umum partainya dan lebih memilih PSI.