Ia menyebut di dalam politik, legitimasi tidak dibeli dari luar, melainkan harus dibangun dari dalam.
“Kemunculan nama eksternal sebagai calon ketum PPP perlu diuji. Ini bisa menjadi momen titik balik atau justru sebaliknya, tergantung bagaimana prosesnya dikomunikasikan dan diterima terutama di internal,” ucap dia.
“Jika hanya menjadi alat fraksi tertentu, maka ini hanya memperpanjang sejarah dualisme. Namun jika dilakukan secara deliberatif dan strategis, tokoh eksternal bisa menjadi pintu masuk bagi perombakan total narasi dan struktur PPP,” imbuhnya.
(mnf/wis)
Halaman