Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman Iptu AA Regi menerangkan potongan tubuh manusia itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar yang berada di Padang untuk autopsi dan identifikasi.
Proses autopsi dilakukan untuk mencari tahu identitas pasti dari korban, sekaligus untuk mengetahui apakah potongan tubuh yang ditemukan itu milik dari satu orang atau bukan.
Sementara itu, Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang dr Herlinda mengatakan tim forensik belum bisa memastikan jenis kelamin dari potongan tubuh yang ditemukan itu. Begitu juga apakah potongan tubuh ini merupakan satu bagian.
Kepolisian menduga temuan potongan tubuh yang menghebohkan masyarakat Sumbar ini berkaitan dengan tindak pidana, tapi untuk memastikannya polisi menunggu hasil autopsi.
Warga mengaku kenal cincin terduga korban mutilasi
Sejumlah warga yang kehilangan anggota keluarganya mendatangi RS Bhayangkara Padang untuk mengecek mayat tersebut. Warga yang mengecek jasad tersebut mengaku kehilangan anggota keluarga mereka bernama Septia Adinda, wanita berusia 25 tahun. Adinda telah hilang hari sebelumnya.
Mayat tersebut disimpan di RS Bhayangkara Padang sejak Rabu malam hingga Kamis (19/6) dinihari. Warga yang mendatangi RS tersebut terdiri dari perempuan dan laki paruh baya yang yang terdiri dari keluarga Septia Adinda dan teman-temannya. Mereka pun histeris usai melihat jasad korban.
Putri Wulan, salah satu teman Septia Adinda, mengaku cincin yang terpasang tidak dimiliki oleh orang lain, karena dipesan dan didesain khusus. Maka itu ia menyakini mayat itu adalah temannya.