JakartaIsrael pernah dipimpin perdana menteri yang sama bengis dan kejam dengan PM saat ini, Benjamin Netanyahu.

Kiprahnya yang sangat mengerikan dalam setiap aksi membantai warga Palestina menempatkannya sebagai sosok militer yang bengis.

Aksinya yang paling melegenda tatkala dia menginisiasi pembantaian warga Palestian di kamp pengungsi Sabra dan Satila yang terletak di Lebanon.

Dia adalah Ariel Sharon, Perdana Menteri Israel 2001-2006. Situs Universitas Birmingham, Birmingham.ac.uk, menulis sebagai berikut:

“Tidak heran dia dijuluki “Penjagal Beirut”, dalang invasi Israel yang membawa bencana ke Lebanon pada tahun 1982, dan orang yang bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan ratusan warga Palestina di kamp pengungsi Sabra dan Shatila.”

Mantan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan menggambarkannya sebagai “seorang pria yang suka berperang yang tampaknya tidak sabar untuk memulai perang”.

Pembantaian Sabra dan Satila terjadi pada 16-18 September 1982, dengan kepungan milisi Falangis Lebanon dibantu tentara Israel selama 48 jam nonstop, menelan korban tewas sekitar 3.000-3.500 warga sipil. Sharon kala itu menjabat sebagai menteri pertahanan Israel.

Situs Institute for Middle Eas Understanding (IMEU) membeberkan peristiwa mengerikan ini. Situs itu membeberkan pembantaian ini terjadi selama invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 setelah tentara pendudukan Israel mengepung kamp tersebut.

Meskipun mereka yang melakukan pembantaian tersebut sebenarnya adalah milisi Lebanon, militer Israel lah yang memberikan perlindungan dan memfasilitasi misi mereka.