Jakarta — Pemimpin oposisi Lee Jae Myung ditetapkan sebagai presiden terpilih Korea Selatan. Lee berhasil mengalahkan pesaing kuatnya dari partai konservatif Kim Moon Soo pada pemilihan presiden 2025.
Dalam pidatonya kepada para pendukungnya pada Rabu (4/6) pagi waktu setempat, Lee mengajak seluruh warga Korsel untuk terus maju dengan harapan dan memulai awal yang baru.
“Meskipun kita mungkin telah berselisih untuk sementara waktu, bahkan mereka yang tidak mendukung kita tetaplah warga negara Republik Korea,” katanya.
Ia juga berjanji membuka ruang dialog dan komunikasi dengan Korea Utara, yang secara teknis masih berperang dengan Korsel.
“Untuk menemukan jalan menuju hidup berdampingan secara damai dan kemakmuran bersama,” ujarnya.
Lee diperkirakan akan memulai hari pertamanya dengan pengarahan telepon tradisional dari komandan tertinggi militer, yang secara resmi mengonfirmasi pengalihan kendali operasional negara.
Kemudian, ia kemungkinan akan mengunjungi Pemakaman Nasional, tradisi lama yang dijalankan oleh para pendahulunya, termasuk Yoon.
Upacara pelantikan sederhana kemungkinan akan menyusul di Majelis Nasional.
Lee langsung bertugas setelah Komisi Pemilihan Umum Nasional mengesahkan penghitungan suara pada Rabu pagi.
“Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini menyatakan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih,” kata ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak.
Kim telah mengakui kekalahannya beberapa jam sebelumnya, karena penghitungan suara terakhir masih berlangsung. Hasil resmi menunjukkan bahwa ia tidak memiliki peluang untuk menang.