Jakarta — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi keputusan PT PepsiCo Indonesia berinvestasi sebesar Rp3,3 triliun di industri makanan minuman (mamin) dengan membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan industri mamin merupakan salah satu sektor strategis yang selama ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Bahkan, sektor ini terus menunjukkan tren pertumbuhan positif pasca-pandemi Covid-19.

“PDB industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 6,04 persen pada kuartal I-2025. Ini lebih tinggi dari pertumbuhan PDB industri pengolahan non-migas sebesar 4,31 persen dan PDB nasional sebesar 4,87 persen,” ujarĀ Faisol pada Peresmian Pabrik PT PepsiCo Indonesia di Kawasan Industri Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, Rabu (18/6).

Pabrik ini sudah mulai berproduksi sejak 13 Januari 2025 dan dilengkapi tiga lini produksi dengan kapasitas terpasang 24 ribu ton per tahun dan telah menyerap hampir 400 tenaga kerja.



“Kehadiran pabrik ini bukan hanya memperkuat industri makanan ringan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong substitusi impor. Ini juga menandakan bahwa peluang pasar dalam negeri masih sangat terbuka, dan sektor industri ini masih sangat menjanjikan,” ungkapnya.

Menurutnya, pasar makanan ringan di Indonesia yang didominasi generasi milenial dan Gen Z juga menunjukkan tren pertumbuhan positif dengan nilai pasar mencapai US$3,87 miliar pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh 8,13 persen (CAGR) hingga 2029.