JakartaIndia kini aktif menjalin komunikasi dengan negara-negara sahabat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) guna meredam langkah-langkah Pakistan, setelah Islamabad hanya berhasil memperoleh satu posisi ketua komite di antara beberapa yang ditargetkan.

Beberapa sumber di New York mengungkapkan kepada The Indian Express bahwa Pakistan sebelumnya mengincar posisi sebagai ketua di sejumlah komite kunci, seperti Komite Sanksi 1267, Komite Sanksi 1540 (Non-Proliferasi), Komite Sanksi 1988 (Taliban), serta Komite Kontraterorisme 1373 (CTC).

Namun, pembagian posisi yang seharusnya rampung pada Januari 2025 tertunda hingga Juni 2025 karena “tidak tercapainya konsensus akibat tuntutan Pakistan yang dinilai tidak masuk akal,” ujar salah satu sumber.

“Para anggota Dewan tidak menyukai pendekatan yang ditunjukkan Pakistan,” ucap seorang sumber, yang dimuat di The Indian Express, Senin (9/6).

Sebagai hasilnya, Pakistan hanya memperoleh satu posisi keketuaan penuh, yakni di Komite Sanksi 1988 (Taliban), dengan Rusia dan Guyana sebagai Wakil Ketua.

Posisi lainnya Pakistan di DK PBB meliputi Wakil Ketua Komite CTC 1373 (bersama Prancis dan Rusia), Co-Chair Kelompok Kerja Sanksi (IWG) bersama Yunani, dan Co-Chair Kelompok Kerja Dokumentasi dengan Denmark.

“Posisi-posisi yang diberikan sangat jauh dari harapan Pakistan,” lanjut sumber tersebut.

India sendiri pernah menjabat sebagai Ketua Komite Sanksi 1988 pada masa keanggotaannya di DK PBB periode 2021-2022, serta Ketua Komite Sanksi Libya (1970). India juga pernah menjadi Ketua CTC 1373 pada 2011-2012 dan kembali pada 2022.