Jakarta — Tiga kunjungan ke Jepang, tiga kaliĀ Timnas Indonesia kalah dan tanpa mencetak gol. Bisakah Garuda mengubah fakta sejarah diĀ Kualifikasi Piala Dunia 2026 kali ini?
Indonesia pertama kali tandang ke Jepang saat Piala Kirin 1979. Dalam pertandingan pada 31 Mei 1979 itu Merah Putih takluk 0-4, salah satunya gol bunuh diri.
Kunjungan kedua ke Negeri Matahari Terbit itu terjadi pada 8 April 1987. Pertandingan Kualifikasi Olimpiade 1988 ini berakhir dengan kekalahan 0-3 untuk Indonesia.
Terakhir, Indonesia takluk 0-5 pada 11 Juni 1989. Robby Darwis dan kawan-kawan dibuat tak berdaya dalam persaingan Grup 6 Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 1990 ini.
Karenanya Selasa (10/6) malam nanti akan menjadi pertandingan keempat Timnas Indonesia di Jepang. Bisakah Indonesia mendobrak sejarah pahit yang bertahan 46 tahun?
Sekilas, sulit. Sebelumnya, dalam duel di Jakarta pada 15 November 2024, Indonesia takluk 0-4. Jika di kandang saja kalah telak, apalagi dalam laga tandang. Begitu tentu jadi asumsi dasar banyak orang.
Namun, situasi sudah banyak berubah. Pelatih Indonesia sudah berubah. Gaya main Indonesia juga bertransformasi dalam asuhan Patrick Kluivert. Dua kali menang dari tiga laga.
Pada saat yang sama Jepang tak akan tampil dengan komposisi terbaiknya. Sejumlah pemain utama Samurai Biru sengaja tak dipanggil oleh Hajime Moriyasu.
Kira-kira, peluang yang awalnya ‘impossible’ kini menjadi ‘possible’. Kans Jay Idzes dan kawan-kawan meraih poin dan mencetak gol di Jepang untuk pertama kalinya cukup terbuka.