“Sekarang pertanyaan saya, kenapa dikatakan hari ini stok di Cipinang kurang dan harga naik? Aku buka datanya, ternyata ada anomali. Ini harus diluruskan. Jangan seenaknya kita menyampaikan. Ini bisa sebagai sabotase pemerintah. Sabotase data karena ada kepentingan pribadi,” ucapnya.
Amran meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes Polri untuk menyelidiki kebenaran data tersebut. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain di tengah upaya pemerintah dan petani dalam menjaga pasokan pangan.
“Artinya apa? Ada middleman yang mempermainkan. Inilah terkadang kita sebut mafia. Jangan mempermainkan, kita setengah mati ini berproduksi. Kita setengah mati bantu petani,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satgas Pangan Helfi Assegaf mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami data pengeluaran beras tersebut.
“Mereka ditanya tetapi tidak bisa menyampaikan barang itu kemana perginya, keluarnya dari kemana, tidak ada. Belum bisa disampaikan kepada kita. Kita akan lebih mendalami lagi data tersebut. Kalau ternyata tidak sesuai, artinya dia memanipulasi data,” kata Helfi.