“Memang kegiatan-kegiatan pemerintah yang di hotel itu otomatis berkurang, tetapi sebenarnya pemerintah juga melaksanakan tugas-tugasnya itu tidak melulu harus di luar kantor. Bisa melalui rapat online, Zoom Meeting, tentunya tanpa harus mengorbankan output,” tuturnya.
Ia menambahkan dampak kebijakan ini terhadap ekonomi daerah, khususnya sektor perhotelan, akan bergantung pada besaran alokasi anggaran belanja pemerintah yang terpangkas.
“Apakah ini akan berdampak terhadap kegiatan ekonomi? Tergantung tentunya berapa besar alokasi anggarannya. Karena pemerintah saat ini melakukan efisiensi terhadap aktivitas itu, memang punya dampak terhadap perhotelan atau kegiatan-kegiatan lain yang terkait,” imbuhnya.
Meski begitu, Lisbon menyebut pemerintah telah menyiapkan kebijakan lain untuk memitigasi dampak terhadap sektor-sektor terdampak. Ia merujuk pada insentif ekonomi lain yang akan digulirkan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, meskipun belum merinci bentuk insentif tersebut.