“Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 21 Juni 2025 pukul 00:24 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 3.584 m di atas permukaan laut).”
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi sementara ini ± 2 menit 20 detik,” kata Emanuel melalui keterangan resmi pada pukul0 0.41 WITA.
Pada status awas atau level IV, PPGA di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dengan radius tujuh kilometer dan sektoral Barat Data dan Timur Laut sejauh delapan kilometer dari pusat erupsi.
“Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote,” kata Emanuel.
PPGA meminta masyarakat yang terdampak hujan abu diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Emanuel mengatakan Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.