Tak salah memilih Poh Keong sebagai pemimpin. Berkat tangan dinginnya, Press Metal sukses menjadi perusahaan aluminium yang terpandang.
Salah satu kunci keberhasilan Poh Keong adalah efisiensi dan ekspansi yang terukur.
Dilansir Tatler Asia, perusahaan berhasil menjadi perusahaan dengan biaya operasi terendah di Malaysia lantaran menggunakan teknologi smelter China, yang lebih efisien dibandingkan teknologi barat yang lazim digunakan saat itu.
Perusahaan juga memiliki kesepakatan jangka panjang untuk pembangkit listrik tenaga air murah di Sarawak, yang meningkatkan daya saing.
Selain itu, Poh Keong juga berani melebarkan sayap perusahaan ke luar negeri. Press Metal diketahui memiliki pabrik di China dengan kapasitas produksi tiga kali lipat lebih besar dari yang ada di Malaysia. Saat harga komoditas meroket, perusahaan sukses meraup cuan besar.
Pada 1999, Press Metal sukses melantai di bursa saham Malaysia setelah berada di papan kedua sejak 1993.
Perusahaan juga melebarkan sayap bisnisnya ke sejumlah negara di Eropa, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Indonesia.
Tercatat, pada 2020, Press Metal Tahun memiliki 25 persen saham PT Bintan Alumina Indonesia. Kemudian, pada 2024, perusahaan mengumumkan menempatkan modal 80 persen pada pabrik pengolahan alumina baru di Indonesia, PT KAN.
Setelah tiga dekade beroperasi, Press Metal menjadi perusahaan aluminium terintegrasi dari hulu ke hilir terbesar di Malaysia. Produk perusahaan digunakan di berbagai sektor, mulai dari otomotif dan penerbangan, makanan dan minuman hingga teknologi.