Juru bicara Istana Kepresidenan Rusia Kremlin, Dmitry Peskov, melayangkan peringatan keras itu dalam wawancaranya dengan Sky News pada Jumat (20/6).

Peskov menegaskan bahwa Rusia akan merespons dengan “sangat buruk” apabila Khamenei terbunuh.

“(Kami akan merespons) dengan sangat buruk. Sangat buruk. Kami akan sangat tidak menyetujuinya,” ucap Peskov dalam wawancara langka dengan Sky News, Jumat (20/6).

Saat ditanya mengenai tindakan yang kemungkinan terjadi apabila Khamenei terbunuh, Peskov meyakini bahwa akan ada gelombang aksi yang muncul dari dalam Iran.

“Masyarakat Iran sangat terorganisasi dengan baik dan sangat terkonsolidasi. Itu (pembunuhan Khamenei) akan mengarahkan pada lahirnya suasana ekstremis di Iran,” ucapnya.

Peskov lantas mewanti-wanti AS dan Israel untuk tidak lagi membicarakan wacana ini.

“Mereka akan membuka kotak pandora,” tukasnya.

Wacana mengenai pembunuhan Khamenei dilontarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di beberapa kesempatan.

Netanyahu, dalam wawancara dengan ABC News, mengatakan bahwa perang Israel dan Iran hanya akan berhenti jika Khamenei terbunuh.

Perang Iran-Israel meletus gara-gara Tel Aviv melancarkan serangan ke Teheran pada 13 Juni. Dalihnya, Israel merasa terancam dengan pengembangan nuklir Iran, yang dinilai berpotensi mampu memproduksi senjata nuklir.

Provokasi Israel pun ditanggapi keras oleh Iran, dengan meluncurkan Operasi True Promise 3.

Sementara ini, serangan Israel menewaskan ratusan orang di Iran, termasuk sejumlah pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir. Serangan Israel juga merusak fasilitas nuklir Iran, Natanz, hingga terpancar radiasi.