Jakarta — Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB mendapat sorotan dari kalangan pelajar di Depok.
Sejumlah siswa tingkat SMP dan SMA mengaku keberatan terhadap kebijakan tersebut karena dinilai memberatkan dan berpotensi mengganggu kesehatan serta konsentrasi belajar.
Geoffibad (14), siswa SMP Negeri 9 Depok, menilai kebijakan tersebut bisa berdampak negatif terhadap pola tidur dan aktivitas pagi siswa.
“Tidak setuju. Karena akan ngurangin waktu tidur pelajar yang bisa ngerusak kesehatan sih, khawatir enggak sempat sarapan juga, dan fokus siswa di sekolah,” ujarnya kepada .com.
Ia menjelaskan bahwa pagi hari seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan produktif sebelum berangkat ke sekolah.
“Saya sendiri senang melakukan hal produktif di pagi hari sebelum berangkat, kayak olahraga, baca buku, dan lain-lain,” katanya.
Geoffibad mengaku biasanya bangun antara pukul 04.00 hingga 05.00 pagi dengan waktu tempuh ke sekolah sekitar 15 hingga 20 menit. Namun, ia khawatir kebijakan baru ini justru membuat siswa terburu-buru di pagi hari.
“Saya khawatir jadi terburu-buru pas baru bangun, takut lupa banyak hal di rumah,” ucapnya.
Ia juga menyoroti risiko meningkatnya jumlah siswa yang terlambat dan potensi penurunan kualitas belajar.
“Banyak teman saya yang bisa kekurangan jam tidur dan jadi ngerusak kesehatan mereka. Banyak juga yang kalau telat, tuh, mutusin buat enggak masuk sekolah dan itu sayang banget kan,” tambahnya.
Meski demikian, ia tetap menyampaikan apresiasi atas perhatian gubernur terhadap dunia pendidikan.