Xi mengatakan kepada Putin bahwa gencatan senjata adalah “prioritas utama” dan mendesak Israel untuk menghentikan serangannya, demikian laporan media pemerintah China.
“Mendorong gencatan senjata dan penghentian permusuhan adalah prioritas utama. Kekuatan bersenjata bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan sengketa internasional,” kata Xi, menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua.
“Pihak-pihak yang berkonflik, terutama Israel, harus menghentikan permusuhan sesegera mungkin untuk mencegah eskalasi siklus dan dengan tegas menghindari meluasnya perang,” tambahnya.
Tawaran Mediasi Putin Ditolak Barat
Putin sendiri memposisikan dirinya sebagai mediator antara pihak-pihak yang bertikai. Rusia memiliki hubungan dekat dengan Iran, setelah meningkatkan hubungan militer di tengah serangannya ke Ukraina. Namun, Rusia juga berupaya menjalin hubungan baik dengan Israel.
Pekan lalu, Putin melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, menawarkan diri sebagai pembawa perdamaian.
Kremlin mengatakan bahwa Xi telah berbicara “mendukung mediasi semacam itu. “Karena ia percaya bahwa itu dapat berfungsi untuk mengurangi situasi saat ini,” kata Ushakov.
Namun, para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Donald Trump dan Emmanuel Macron dari Prancis, menolak gagasan Putin yang mencoba menengahi konflik di tengah ofensifnya ia sendiri di Ukraina.
“Dia sebenarnya menawarkan untuk membantu mediasi, saya berkata: ‘tolonglah saya, mediasi urusanmu sendiri’,” kata Trump kepada wartawan pada Rabu tentang upaya Putin. “Mari kita mediasi Rusia dulu, oke? Saya berkata, Vladimir, mari kita mediasi Rusia dulu, kamu bisa memikirkan ini (Perang Israel-Iran) nanti,” imbuhnya.