Israel berusaha memukul mundur pasukan negara Arab dengan mengorbankan prajurit dan peralatan. Mereka juga meminta bantuan sekutunya Amerika Serikat.

Saat itu, Presiden AS Richard Nixon siap membantu Israel tetapi menunda mengirim bantuan militer sebagai sinyal simpati ke Mesir.

Nyaris tiga pekan bertempur, Israel kembali memenangkan perang. Israel dan Mesir akhirnya sepakat gencatan senjata pada 25 Oktober setelah dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pada 1974, Israel-Mesir sepakat mengatur pengembalian sebagian Sinai ke Mesir. Kemudian pada 1978, Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin menandatangani perjanjian damai.

Pada 1982, Israel memenuhi perjanjian perdamaian dengan mengembalikan Semenanjung Sinai ke Mesir.

Bagi Mesir, pertempuran itu tak sepenuhnya membuat mereka kalah. Kairo pada akhirnya mendapat apa yang mereka mau Semenanjung Sinai.

Namun bagi Suriah, gencatan senjata Israel-Mesir justru jadi bencana. Israel merebut lebih banyak wilayah di Dataran Tinggi Golan, demikian dikutip History.