Kedua, program kesiapan FDI digital yang tengah dikembangkan dengan melakukan evaluasi Kawasan Ekonomi Khusus dan membangun platform yang menghubungkan perusahaan multinasional dengan startup teknologi lokal, membuka peluang sinergi dan pengembangan ekosistem teknologi yang berkelanjutan.

Ketiga, harmonisasi standar yang sesuai dengan praktik terbaik OECD diharapkan dapat memperkuat integrasi pasar digital dan memastikan tata kelola yang efisien serta transparan.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga turut menyampaikan apresiasi kepada para anggota OECD atas dukungan mereka terhadap proses aksesi Indonesia. Dia menegaskan, kolaborasi global sangat penting untuk menjembatani kesenjangan digital yang ada demi perwujudan kemakmuran berkelanjutan yang inklusif.

“Melalui kolaborasi global, kita dapat mewujudkan ekonomi digital yang tidak hanya maju, tetapi juga adil dan ramah lingkungan,” pungkas Airlangga.

Pada sesi ke-5 OECD MCM, Airlangga hadir didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis Mohamad Oemar, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Priyo Pambudi, serta Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.