Sementara itu, siswa Kelas X tahun 2025/2026 menghafal juz 30, dilanjutkan menghafal Juz 29 pada saat di kelas XI tahun berikutnya dan menghafal Juz 28 pada saat di kelas XII tahun berikutnya (hafalan 3 Juz hingga tamat).

Pelaksanaan program hafalan siswa harus dilaksanakan secara rutin dan berkala. Dalam surat edaran, disebutkan guru bisa menjadwalkan setiap hari Jumat siswa untuk menyetorkan hafalan dengan mekanisme yang diatur oleh masing-masing satuan pendidikan.

“Setor hafalan setiap Jumat, hafalan siswa dapat menjadi hasil penilaian pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam,” demikian bunyi SE.

Selain itu, SE juga mewajibkan setiap hari satuan pendidikan melaksanakan gerakan membaca Alquran 10 hingga 15 menit dan/atau melakukan zikir pagi bagi siswa beragama Islam sebelum proses pembelajaran dimulai pada jam pelajaran pertama. 

Kemudian, satuan pendidikan melakukan pembiasaan (habituasi) membaca zikir sore dan/atau doa bersama pada jam terakhir proses belajar mengajar didampingi oleh guru mata pelajaran yang mengajar pada jam terakhir.

Satuan pendidikan tetap memfasilitasi siswa non muslim melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing yang pelaksanaannya diatur oleh guru agama/pembina masing-masing.

Bukan jadi syarat kelulusan

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Iqbal Nadjamuddin memastikan meski jadi kewajiban, hafalan Quran bukan menjadi syarat kelulusan atau naik kelas.

Menurut dia, menghafal Al-Qur’an dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar anak.