Menjawab Tantangan Masa Depan dengan Semangat Pancasila

Dalam upayanya membawa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, Gubernur menekankan pentingnya delapan agenda prioritas nasional yang terangkum dalam Asta Cita. Di dalamnya, penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia menempati posisi utama.

“Pembangunan tanpa pijakan ideologis yang kuat akan rapuh. Pertumbuhan ekonomi yang tak berpihak pada keadilan sosial justru memperlebar jurang ketimpangan,” jelasnya.

Revitalisasi Nilai Pancasila di Semua Sektor Kehidupan

Gubernur Al Haris juga menyerukan pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam empat sektor strategis:

  1. Pendidikan
    Nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini, tidak hanya dalam pelajaran formal, tetapi juga melalui praktik kehidupan sehari-hari. Sekolah dan kampus harus menjadi pusat pembentukan karakter bangsa.

  2. Birokrasi dan Pemerintahan
    Pemerintahan harus mencerminkan prinsip keadilan dan transparansi. Setiap kebijakan harus berpihak pada rakyat dan menghindari kepentingan kelompok semata.

  3. Ekonomi
    Gubernur menekankan pentingnya ekonomi inklusif yang memberdayakan UMKM, koperasi, dan ekonomi kerakyatan, sebagai wujud nyata sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

  4. Ruang Digital
    Di tengah arus informasi yang masif, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai kompas moral dalam bermedia sosial. “Ruang digital harus diisi dengan etika, toleransi, dan semangat kebersamaan. Mari lawan hoaks dan ujaran kebencian dengan literasi digital,” ujarnya.

BPIP dan Peran Strategis Penguatan Ideologi

Gubernur juga menyoroti komitmen Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam menyebarluaskan nilai-nilai luhur bangsa melalui berbagai program: pembinaan di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi ASN, hingga penguatan kurikulum Pancasila.

“Tugas ini tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kerja sama dari semua pihak — pemerintah, masyarakat, tokoh agama, dan generasi muda — untuk membumikan Pancasila dalam tindakan nyata,” tegasnya.