Ajang ini mengajak perusahaan, BUMN, BUMD, yayasan, dan komunitas untuk menunjukkan kontribusi mereka melalui program-program CSR di bidang Kesehatan, Lingkungan, Pendidikan, dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
Chico juga menyoroti pentingnya program CSR yang berakar pada permasalahan utama Jakarta seperti kemacetan, banjir, hingga kemiskinan ekstrem.
Ia memberi contoh kebijakan terbaru seperti perluasan manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang disebut berdampak langsung pada jutaan warga.
“Dengan naiknya penerima KJP dari 500 ribu ke 700 ribu, yang terdampak bukan cuma anak-anak penerima manfaat, tapi juga keluarganya. Impact-nya bisa menjangkau lebih dari 1 juta jiwa,” jelasnya.
Sebagai kota dengan sejarah panjang dan peradaban tua yang akan memasuki usia 500 tahun pada 2027, Jakarta diharapkan mampu bertransformasi menjadi kota niaga yang maju, seperti New York atau Los Angeles.
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi menekankan pentingnya aspek inovasi dan kreativitas dalam program CSR yang diusung peserta.
“Inilah sesuatu yang berbeda, private sector dalam hal ini dunia usaha, dengan pemerintah. Banyak hal-hal yang idenya kadang-kadang out of the box. Dan ini yang kita ingin lihat, kira-kira penerapan program CSR teman-teman di Jakarta seinovatif seperti apa,” katanya..
(kay/vws)