Kecepatan Sejjil mencapai Mach 12-14 saat memasuki atmosfer dan Mach 5 saat mengenai target.

Rudal Sejjil-2 dilaporkan memiliki lapisan anti-radar untuk mengurangi deteksi oleh sistem pertahanan rudal dan memiliki akselerasi tinggi sehingga sulit dilacak pada tahap awal peluncuran.

Sejjil-1 pertama kali diuji coba pada November 2008, dan dilanjutkan dengan uji coba Sejjil-2 pada 2009 yang menunjukkan kemajuan signifikan.

Rudal Sejjil jarang diuji coba setelah 2012 hingga memunculkan spekulasi mengenai status produksinya. Sejumlah analis menilai Sejjil mahal diproduksi dan kemungkinan tidak lagi diproduksi secara massal.

Peluncuran Sejjil sendiri mampu menimbulkan risiko eskalasi signifikan karena selama ini disimpan untuk konflik tingkat tinggi. Beberapa pengamat menilai peluncuran Sejjil dapat memprovokasi balasan besar-besaran dari Israel maupun AS.

Pada Rabu, The Times of Israel sempat melaporkan mengenai peluncuran Sejjil ke Israel. Menurut media tersebut, sebuah rudal telah dicegat Israel, di mana pecahannya mengakibatkan kerusakan kecil pada kendaraan.

Namun, belum ada informasi apakah rudal yang dicegat itu ialah Sejjil.