Kenyataan bahwa dr. Agus lebih memilih untuk tidak merespon masalah yang disampaikan oleh Bupati BBS, termasuk keluhan terkait pelayanan, semakin memperburuk citra rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat pertama yang dapat diandalkan masyarakat dalam mendapatkan perawatan kesehatan. Dalam dunia kesehatan, kehadiran dan perhatian pimpinan sangat krusial dalam menciptakan suasana kerja yang optimal dan meningkatkan kualitas layanan bagi pasien. Ketika pimpinan absen atau terkesan tidak peduli, maka dampaknya akan terasa langsung pada kinerja rumah sakit dan pelayanan kepada masyarakat.
Sikap yang ditunjukkan oleh dr. Agus juga mencerminkan kurangnya tanggung jawab terhadap institusi yang dipimpinnya. Meskipun pengelolaan klinik pribadi bisa dimaklumi sebagai bagian dari usaha pribadi, namun tugas sebagai Dirut RSUD Ahmad Ripin harus menjadi prioritas utama. Apalagi, rumah sakit ini berada di bawah pengawasan Pemkab Muarojambi dan merupakan fasilitas publik yang sangat vital bagi kesehatan masyarakat. Ini bukanlah soal pilihan pribadi, tetapi soal pelayanan publik yang harus diutamakan.
Bupati BBS sudah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mengatasi masalah pelayanan kesehatan ini dengan berbagai langkah konkret. Namun, tanpa dukungan penuh dari pimpinan rumah sakit seperti dr. Agus, program-program tersebut akan terhambat. Para pejabat kesehatan, baik di level rumah sakit maupun dinas terkait, seharusnya lebih mengedepankan tugas dan kewajiban mereka, bukan malah mengabaikan tanggung jawab mereka demi urusan pribadi.