“Dengan menggabungkan kekuatan investor institusi dan pemimpin industri, kami tidak hanya menjawab kebutuhan akan keamanan pasokan strategis, tetapi juga membangun landasan bagi pertumbuhan industri jangka panjang yang scalable, yang pada akhirnya memperkuat daya saing dan ketahanan Indonesia di kancah ekonomi global,” kata dia.
Presiden Direktur Chandra Asri Group Erwin Ciputra menyatakan proyek ini merupakan langkah penting bagi Chandra Asri Group untuk terus berkontribusi dalam membangun ketahanan industri nasional dan memperkuat perekonomian Indonesia.
“Masuknya Danantara Indonesia dan INA mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan industri kimia di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, kami membangun fondasi yang kuat untuk mendorong pengembangan industri yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Erwin.
Pabrik CA-EDC akan dikelola oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan Chandra Asri Group. Saat ini, proyek berada pada fase pertama yang mencakup pembangunan pabrik CA-EDC dengan kapasitas produksi sebesar 400 ribu ton soda kaustik padat per tahun (setara dengan 827 ribu ton dalam bentuk cair) dan 500 ribu ton Ethylene Dichloride.
Produksi Ethylene Dichloride dari pabrik ini ditargetkan untuk diekspor dan berpotensi menghasilkan devisa hingga Rp5 triliun per tahun.
Selain itu, pabrik ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor soda kaustik dengan proyeksi penghematan hingga Rp4,9 triliun setiap tahunnya.