Jakarta — Presiden Prabowo Subianto menyalurkan lima insentif yang resmi berlaku mulai Juni 2025 ini.
Insentif ini diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani selepas rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Prabowo di Istana Kepresidenan. Paket ekonomi itu berkurang satu dari janji awal imbas pembatalan diskon 50 persen untuk tarif listrik.
“Kita harapkan kuartal II (2025) pertumbuhan ekonomi bisa dijaga mendekati 5 persen dari yang tadinya diperkirakan akan melemah akibat kondisi global,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6).
Pertama, insentif yang diberikan Prabowo adalah diskon tiket kereta api (KA), pesawat, dan angkutan laut senilai Rp940 miliar. Rinciannya, diskon tiket kereta sebesar 30 persen, diskon tiket angkutan laut 50 persen, dan fasilitas PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk tiket pesawat sebesar 6 persen.
Kedua, diskon tarif tol pada Juni 2025-Juli 2025 dengan perkiraan biaya Rp650 miliar. Besaran potongan tarif tol yang diberikan adalah 20 persen.
Selanjutnya, insentif ketiga berupa penebalan bantuan sosial senilai Rp11,93 triliun. Penebalan bansos ditempuh dengan menambah bantuan kartu sembako senilai Rp200 ribu per bulan dan bantuan pangan beras sebesar 10 kg.
Keempat, pemerintah memberikan bantuan subsidi upah (BSU) Rp300 ribu per bulan bagi 17,3 juta pekerja dengan gaji kurang dari Rp3,5 juta atau di bawah upah minimum provinsi/kabupaten/kota. Ini juga berlaku untuk 288 ribu guru honorer di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta 277 ribu guru honor pada Kementerian Agama.