Bungo – Gelombang apresiasi datang dari kalangan pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Bungo terhadap langkah-langkah konkret yang ditunjukkan oleh aparat kepolisian dan pemerintah daerah dalam memberantas praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Ziqri Julian, S.H., yang dikenal sebagai Koordinator Kader Inti Pemuda Anti Narkoba Bungo (KIPAN) sekaligus Koordinator Umum dalam aliansi Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Aliansi Mahasiswa, menyuarakan penghargaan atas keseriusan yang selama ini mereka nantikan.
Menurut Ziqri Jualian, Selasa, (10/6/2025). Ketegasan yang diperlihatkan oleh jajaran Polres Bungo di bawah kepemimpinan Kapolres baru dan pidato perdana Bupati Bungo yang menyatakan perang terhadap PETI menjadi angin segar bagi masyarakat. Tindakan ini dipandang sebagai jawaban atas keresahan yang telah lama disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda dan mahasiswa, yang khawatir akan dampak destruktif dari penambangan ilegal tersebut.
Apresiasi ini bukan tanpa dasar. Dalam beberapa waktu terakhir, jajaran Polres Bungo secara intensif melakukan serangkaian operasi penindakan di berbagai lokasi yang terindikasi sebagai sarang aktivitas PETI. Operasi tersebut tidak hanya menyasar para pekerja, tetapi juga melakukan pemusnahan langsung terhadap peralatan yang digunakan, seperti rakit-rakit penambang dan mesin dompeng, sebagai sinyal bahwa aparat tidak main-main.
Langkah represif di lapangan ini, lanjut Ziqri, menunjukkan adanya kemauan politik dan penegakan hukum (political will and law enforcement) yang kuat dari para pemangku kebijakan. Ia berharap konsistensi ini dapat terus dijaga agar tidak ada lagi ruang bagi para cukong dan pelaku PETI untuk merusak lingkungan dan tatanan sosial di Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun.
Sebagai Ketua KIPAN, Ziqri Julian secara khusus menyoroti korelasi erat antara maraknya aktivitas PETI dengan peningkatan peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Wilayah-wilayah penambangan ilegal, yang seringkali luput dari pengawasan, telah menjadi pasar potensial bagi para pengedar narkoba. Keterkaitan ini menciptakan ancaman ganda yang merusak generasi muda dan masa depan Kabupaten Bungo.
“Kami dari KIPAN dan aliansi mahasiswa telah lama menyuarakan bahwa PETI bukan hanya soal kerusakan lingkungan. Ini adalah pintu gerbang bagi masuknya narkoba yang meracuni pemuda-pemuda kita di pelosok dusun (desa),” tegas Ziqri. Oleh karena itu, pemberantasan PETI juga merupakan bagian integral dari perang melawan narkoba.
Komitmen Kepala Daerah dan Kapolres Baru
Momentum pemberantasan PETI di Bungo semakin menguat seiring dengan komitmen yang dilontarkan oleh pimpinan daerah. Bupati Bungo, H. Dedy Putra, dalam salah satu pidato resminya, secara terbuka menyatakan tidak akan memberikan toleransi bagi aktivitas PETI dan bahkan mengancam akan menindak tegas para pemangku adat (Datuk Rio) yang terbukti terlibat atau melindungi praktik ilegal tersebut.
Senada dengan itu, Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, sejak awal masa jabatannya telah menunjukkan taringnya dengan memimpin langsung operasi penindakan. Ia juga secara terbuka menyatakan akan menindak tegas anggotanya sendiri jika terbukti ada yang “bermain mata” dengan para pelaku PETI, sebuah pernyataan yang disambut positif oleh publik.
Gabungan antara ketegasan aparat penegak hukum dan komitmen kuat dari kepala daerah ini melahirkan harapan baru bagi masyarakat Bungo. Kalangan pemuda dan mahasiswa yang diwakili oleh Ziqri Julian berharap agar sinergi ini terus berlanjut dan diperkuat dengan langkah-langkah pemulihan lingkungan pasca-penambangan.
“Apresiasi yang kami sampaikan hari ini adalah bentuk dukungan moril agar pemerintah dan kepolisian tidak kendor. Kami, para pemuda dan mahasiswa, akan terus mengawal dan menjadi mitra kritis untuk memastikan Bungo benar-benar bersih dari PETI,” ujar Ziqri.
Keberhasilan pemberantasan PETI, menurutnya, tidak hanya bergantung pada aparat dan pemerintah. Peran aktif dari masyarakat sipil, termasuk OKP, aliansi mahasiswa, dan seluruh warga, sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan dan memberikan informasi.
Kolaborasi antara semua pihak diyakini akan mempercepat terwujudnya Kabupaten Bungo yang maju, berbudaya, dan bebas dari ancaman PETI serta narkoba.
Ziqri dan aliansinya menyatakan siap untuk terus berdialog dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan kepolisian. Mereka berharap, setelah tahap penindakan, akan ada program-program pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar lokasi tambang, sehingga mereka tidak kembali tergiur oleh keuntungan sesaat dari praktik ilegal yang merusak tersebut. (*)