Sebagai Ketua KIPAN, Ziqri Julian secara khusus menyoroti korelasi erat antara maraknya aktivitas PETI dengan peningkatan peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Wilayah-wilayah penambangan ilegal, yang seringkali luput dari pengawasan, telah menjadi pasar potensial bagi para pengedar narkoba. Keterkaitan ini menciptakan ancaman ganda yang merusak generasi muda dan masa depan Kabupaten Bungo.
“Kami dari KIPAN dan aliansi mahasiswa telah lama menyuarakan bahwa PETI bukan hanya soal kerusakan lingkungan. Ini adalah pintu gerbang bagi masuknya narkoba yang meracuni pemuda-pemuda kita di pelosok dusun (desa),” tegas Ziqri. Oleh karena itu, pemberantasan PETI juga merupakan bagian integral dari perang melawan narkoba.
Komitmen Kepala Daerah dan Kapolres Baru
Momentum pemberantasan PETI di Bungo semakin menguat seiring dengan komitmen yang dilontarkan oleh pimpinan daerah. Bupati Bungo, H. Dedy Putra, dalam salah satu pidato resminya, secara terbuka menyatakan tidak akan memberikan toleransi bagi aktivitas PETI dan bahkan mengancam akan menindak tegas para pemangku adat (Datuk Rio) yang terbukti terlibat atau melindungi praktik ilegal tersebut.
Senada dengan itu, Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, sejak awal masa jabatannya telah menunjukkan taringnya dengan memimpin langsung operasi penindakan. Ia juga secara terbuka menyatakan akan menindak tegas anggotanya sendiri jika terbukti ada yang “bermain mata” dengan para pelaku PETI, sebuah pernyataan yang disambut positif oleh publik.