Sementara, saat ini masih kurang investasi di sektor teknologi dan riset. Di lain sisi, Indonesia tidak mendorong transformasi ekonomi di industri untuk bergerak lebih cepat.

“Kalau menenangkan pasar, saya bilang, ‘Enggak usah takut, kita tidak akan hancur’. Tapi dalam jangka panjang, kita tidak bisa bersaing di pasar global kalau tidak melakukan investasi (di sektor riset dan teknologi). Artinya apa? Tidak bisa juga bersaing di pasar domestik kalau nanti ekonominya semakin terbuka,” wanti-wanti Purbaya.

“Sekarang China dibilang mendekati negara maju, makanya Amerika kebakaran jenggot. Dia (China) investasi teknologi dan industri besar-besaran,” tutupnya.