Jakarta — Serangan militer terbaruĀ Israel ke kota Khorramabad, Iran, pada Sabtu (21/6) dilaporkan menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk seorang komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Amin Pour.
IRGCĀ melalui pernyataannya menuturkan korban tewas mencakup perwira dan prajurit dari pasukan pertahanan udara Iran.
Sejak konflik dengan Israel meningkat pada 13 Juni lalu, total sudah 15 personel militer Iran dilaporkan tewas.
Serangan terbaru ini merupakan bagian dari rangkaian serangan intensif Israel yang menyasar fasilitas militer, nuklir, serta infrastruktur sipil dan pemerintahan Iran.
Termasuk di antaranya adalah gedung televisi nasional, lokasi penelitian nuklir di Isfahan, dan penargetan terhadap sejumlah ilmuwan serta tokoh militer senior Iran.
Tak tinggal diam, Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke wilayah tengah Israel pada dini hari, menyebabkan kebakaran besar di Holon.
Di tengah meningkatnya eskalasi ini, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa program nuklir negaranya bersifat damai dan Iran tetap terbuka untuk jalur diplomasi, namun serangan Israel harus dihentikan terlebih dahulu.
Sementara itu, dikutip Al Jazeera, Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, memperingatkan publik bahwa negaranya harus bersiap menghadapi “kampanye jangka panjang” melawan Iran, mengingat serangan ke wilayah Iran sudah memasuki hari kesembilan.
Dalam perkembangan terpisah, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memperingatkan adanya potensi kontaminasi radiologis dan kimia di fasilitas nuklir Natanz akibat serangan, meski belum ditemukan peningkatan kadar radioaktivitas di luar area tersebut.