Jakarta — Iran masih terus menggempur Israel, sejak negeri Zionis pertama kali melancarkan serangan udara sejak pekan lalu.
Ratusan rudal ditembakkan Iran, meski sebagian berhasil dihalau sistem pertahanan Israel Iron Dome atau Arrow. Masifnya serangan rudal Iran pun membuat iron Dome mulai kewalahan.
Washinton Post mengutip satu sumber intelijen AS-Israel menyebutkan, persediaan roket penangkis serangan rudal Israel mulai menipis.
“Mereka (Israel) harus memilih rudal atau pesawat nirawak mana yang akan ditangkis. Sistem (pertahanan udara) kewalahan,” kata sumber intelijen itu, Rabu (18/6).
Jarak antara Iran dan Israel sekitar 1.500 km hingga 2000 km, membuat rudal balistik dari Iran yang melaju dengan kecepatan Mach 5 dapat mencapai Israel dalam waktu sekitar 12-15 menit, meskipun waktu pastinya bergantung pada jenis rudal dan lokasi peluncuran.
Al Jazeera menuliskan, kecepatan Mach 5 setara dengan lima kali kecepatan suara. Sementara Iran punya beberapa model rudal canggih, seperti Sejjil, yang dapat melaju dengan kecepatan melebihi 17.000 km/jam dengan jangkauan 2.500 km; Kheibar dengan jangkauan 2.000 km; dan Haj Qasem dengan jangkauan 1.400 km.
Bahkan pada 2024 saat Iran menyerang Israel akibat kematian pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah, Iran meluncurkan rudal Fattah sampai membobol sistem pertahanan udara Iron Dome. Rudal Fattah hanya butuh waktu 11 menit untuk sampai ke Israel.
“Untuk pertama kalinya Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menghancurkan perisai radar Hetz PRK dengan rudal hipersonik Fattah 2 dan 3,” demikian keterangan IRGC seperti dikutip media Rusia, RIA.